Proses
seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2017 yang telah
menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) dinilai sudah menutup
ruang untuk berbuat kecurangan. Demikian disampaikan Sekretaris
Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Dwi
Wahyu Atmaji saat meninjau pelaksanaan tes Seleksi Kompetensi Dasar
(SKD) di kota Yogyakarta, Sabtu (21/10).
“Proses
seleksi dengan sistem CAT secara otomatis menutup kemungkinan berbuat
kecurangan oleh para peserta. Kunci untuk dapat lolos hanya belajar dan
berusaha,” ujarnya.
Menurutnya
segala kemungkinan kecurangan telah ditutup dengan proses seleksi
menggunakan CAT, sehingga para peserta hanya dapat mengandalkan
kemampuan masing masing. Para peserta harus mengerjakan sebanyak 100
soal yang tentunya berbeda dengan peserta lainnya, sehingga kemungkinan
untuk mencontek sudah tidak bisa dilakukan.
Selain
itu dirinya juga menegaskan bahwa dengan sistem rekrutmen saat ini,
tidak ada yang bisa menjamin seseorang dapat menjadi PNS tanpa tes.
Dilanjutkan jika proses seleksi sekarang, anak pejabat maupun yang
memiliki kenalan di suatu Kementerian tidak bisa membantu seseorang
menjadi PNS. Semua yang berkeinginan menjadi PNS harus melalui proses
seleksi dan tes.
Dihadapan
peserta tes CPNS Kementerian Keuangan, Dwi Wahyu Atmaji mengingatkan
untuk percya pada kemampuan sendiri, bukan justru percaya dengan sesuatu
hal diluar akal sehat seperti jimat. Karena dalam beberapa kesempatan
ditemukan peserta yang membawa sesuatu yang dianggap jimat untuk
menambah kepercayaan diri dan dipercaya mampu menjawab soal dengan hasil
yang baik.
“proses
penyelenggaraan tes CPNS ini dapat dipastikan berjalan dengan
transparan, akuntabel dan bebas KKN. Jadi jika ada yang bilang bisa
membantu meloloskan, saya jamin bohong dan penipuan,” ujarnya.
Sementara
itu Kepala Bidang Informasi Kepegawaian BKN Kanreg I Yogyakarta Lulu
Budijati mengatakan jika proses seleksi CPNS di Kota Yogyakarta
dipusatkan di dua tempat, yaitu Kanreg I BKN Yogyakarta, dan Prima SR
Hotel and Convention Magelang. Dikatakannya proses SKD telah dimulai
sejak tanggal 13 sampai 29 Oktober 2017 mendatang.
Lebih
lanjut dirinya menambahkan jika selama proses seleksi berlangsung belum
ada peserta yang berbuat kecurangan, semua masih mengikuti aturan yang
berlaku. Mengingat masih ada beberapa hari proses seleksi, dirinya
mengimbau agar para peserta dapat belajar dengan sungguh sungguh, serta
tidak diperbolehkan melakukan kecurangan.
“Jika
peserta kedapatan berbuat curang, maka secara otomatis peserta
dinyatakan gugur. baik dengan membawa jimat, maupun menggunakan headset
yang tersambung ke ponsel, seperti yang belum lama ini ditemukan,”
katanya
ADS HERE !!!