Sekolah kedinasan menjadi salah satu
ujung tombak dalam mewujudkan pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN),
khususnya Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai perekat nusantara. Kalau
selama ini para mahasiswa menjalani kuliah di kampus masing-masing, ke
depan para mahasiswa/taruna baru diwajibkan mengikuti kuliah bersama
atau terintegrasi. Hal ini bertujuan untuk membentuk pribadi para
mahasiswa sehingga bisa menjadi perekat bagi seluruh Indonesia.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur mengatakan, kuliah integrasi
ini nantinya akan mengajarkan tentang nilai-nilai dasar bernegara,
nasionalisme, toleransi, juga bela negara. “Kuliah ini akan
menggabungkan seluruh sekolah kedinasan sehingga para calon Pegawai
Negeri Sipil (PNS) ini tidak terkotak-kotak,” ujarnya saat memberi
pembekalan kepada perwakilan dan pimpinan sekolah kedinasan, di Jakarta,
Rabu (25/10).
Dikatakan, para taruna di sekolah ikatan
dinas ini memang dipersiapkan untuk menjadi Calon PNS, sehingga perlu
dipupuk dengan nilai-nilai yang mendasari patriotisme. Dengan kuliah
integrasi, para taruna diharuskan saling berinteraksi antar taruna dari
berbagai sekolah kedinasan yang berbeda. “Kita tidak membedakan dulu
mana ilmu pemerintahan, mana ilmu ekonomi, mana sekolah statistik.
Kemudian setelah selesai pendidikan, anak-anak ini akan kembali ke
kampus masing-masing,” jelas Menteri Asman.
Rencananya, kuliah terintegrasi ini
dilakukan di awal tahun ajaran baru selama satu hingga dua semester.
Setelah lulus kuliah, mereka akan disebar ke seluruh wilayah Indonesia,
sehingga dapat menjadi perekat bagi bangsa ini. “Lulusan sekolah
kedinasan ini akan ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia, sehingga
menjadi perekat bangsa,” imbuh Menteri Asman.
Menteri menjelaskan, sesuai instruksi
dari Presiden Joko Widodo perlu ada yang mengkoordinasi dalam
menjalankan pendidikan integrasi antar sekolah kedinasan ini. Kurikulum
pun juga akan dibuat secara khusus. “Presiden menginstruksikan untuk
membentuk semacam holding yang menjadi induk sekolah kedinasan ini. Ada
juga yang mengawasi sistem perkuliahannya,” ujar Menteri Asman.
Menteri Asman berharap, pembentukan
kurikulum, penentuan lokasi dan waktu kuliah dilakukan secepat mungkin.
Ia menginstruksikan setiap kementerian yang memiliki sekolah dinas agar
mengutus perwakilannya membahas hal-hal penting tersebut. “Masing-masing
kementerian mengutus rektornya atau siapapun untuk membentuk
kurikulumnya. Segera saja diagendakan, dan kalau bisa, tahun ajaran baru
ini sudah harus kita mulai,” tegas Menteri Asman.
Deputi Bidang Pendidikan dan Pelatihan
Lembaga Administrasi Negara (LAN), Muhammad Idris mengatakan, dalam
kuliah integrasi ini para pengajar harus menanamkan jiwa korsa pada
mahasiswa. “LAN mencoba membuat skema untuk membentuk jiwa korsa.
Semester awal, insert jiwa korsa, kita harus bilang mereka ini adalah
pegawai negeri. Jadi ASN tidak terkotak-kotak,” ujar Idris.
Idris menjelaskan juga akan memupuk
kreativitas dan inovasi para peserta didik, selain diberikan pelatihan
rasa bela negara. “Berpikir kreatif dan inovatif. Kami lihat di berbagai
negara di luar negeri memberikan inovasi dan pendidikan karakter.
Agenda lainnya adalah berperilaku bela negara. Memberikan hal harus
dikuasainya, seperti wawasan kebangsaan, yang merupakan isu krusial,”
terangnya.
Kepala Sekolah Tinggi Intelijen Negara
(STIN) Rodon menyatakan setuju dengan rencana tersebut. Namun,
menurutnya harus ada beberapa hal yang perlu dikaji lebih dalam lagi,
khususnya untuk calon personel Badan Intelijen Negara (BIN) harus bisa
menyembunyikan identitasnya sebagai Aparatur Sipil negara (ASN). Untuk
itu, ia meminta agar ada kajian khusus mengenai hal tersebut.
Menurutnya, integrasi ini memang
diperlukan, untuk nasionalisme. Tetapi ada lembaga yang harus
menyembunyikan identitas personelnya, seperti BIN. “Dia harus mampu
menyembunyikan identitasnya, itu prinsip intelijen,” ujarnya.
Dalam acara Menteri Asman didampingi
Sekretaris kementerian PANRB Dwi Wahyu Atmaji, Deputi Bidang SDM
Aparatur kementerian PANRB Setiawan Wangsaatmaja, juga Kepala BKN Bima
Haria Wibisana. Selain itu, hadir juga perwakilan dari sekolah kedinasan
IPDN, STTD, STIN, STIS, STSN, Poltekip, Poltekim, STAN, serta STMKG.
KISI-KISI SOAL CPNS