Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara mengapresiasi Pemerintah Kabupaten
Banyuwangi yang dalam waktu singkat dapat membangun mal pelayanan
publik. Padahal sebelumnya tidak pernah terdengar adanya rencana dari
pemda tersebut untuk membangun pelayanan publik terintegrasi tersebut.
Kenyataannya,
Banyuwangi hanya butuh seminggu untuk mewujudkannya dengan hasil luar
biasa sehingga layak diadopsi pemerintah lain. "Ini membuktikan bahwa
Banyuwangi memiliki komitmen yang kuat untuk memiliki mal pelayanan
publik,” kata Deputi Bidang Pelayanan Publik Diah Natalisa, saat
menghadiri acara peluncuran e-pad sekaligus pelengkap mal pelayanan
publik Banyuwangi, Kamis (02/11). Soft launching MPP Banyuwangi sudah
diresmikan oleh Bupati Banyuwangi bersamaan dengan lanching MPP
Surabaya, (08/10).
Diah
mengisahkan, peresmian mal pelayanan publik Banyuwangi diresmikan tidak
lama setelah Bupati Abdullah Azwar Anas mengikuti delegasi Indonesia
berkunjung ke Azerbaijan dan Georgia untuk mempelajari operasional
pelayanan sejenis yang dikenal dengan public service hall.
Delegasi yang dipimpin Deputi Pelayanan Publik Diah Natalisa itu, selain
diikuti Bupati Banyuwangi juga diikuti oleh pimpinan daerah lain.
Namun
hanya seminggu setelah tiba di tanah air, Bupati Banyuwangi langsung
bisa mewujudkannya. “Hal tersebut patut dicontoh pemerintah daerah
lainnya,” ujarnya.
Mal
pelayanan publik Banyuwangi memiliki beragam jenis layanan publik, mulai
dari gerai untuk mengurus administrasi kependudukan, membayar iuran
BPJS, hingga surat kepolisian. Bahkan ada juga bilik nikah, sehingga
pasangan yang ingin menikah tinggal datang. Semua akan disiapkan
termasuk jas untuk melangsungkan ijab kabul. Saat meninggalkan mal,
pasangan langsung membawa surat nikah, dan semuanya gratis. MPP
Banyuwangi juga didukung dengan layanan dan fasilitas pendukung seperti
ruang bermain anak, pojok baca, dan tempat pemeriksaan kesehatan. “Jika
Banyuwangi bisa, saya yakin pemerintah daerah lain pasti bisa,” ujarnya.
Dalam
kesempatan itu, Bupati Abdullah Azwar Anas mengaku bahwa Kementerian
PANRB banyak membantu Pemkab Banyuwangi dalam membenahi pelayanan
publik. MPP ini merupakan ikhtiar pemerintahan yang dipimpinnya untuk
lebih memudahkan warga setempat dalam memperoleh layanan publik yang
saat ini memberikan 149 jenis layanan. Bupati bertekad, pihaknya akan
menambah hingga 200 jenis layanan pada akhir tahun ini. “Saat ini sedang
dilakukan pengintegrasian sistem,” ujarnya.
Dalam
kesempatan terpisah, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Asman Abnur terus mendorong sejumlah kementerian dan lembaga
yang memiliki pelayanan publik untuk bergabung di mal pelayanan publik.
Tak terkecuali Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) yang melakuan
pelayanan di daerah. "Saya minta Badan POM bisa menghadirkan
pelayanannya di mal-mal pelayanan pyublik yang sudah ada," ujarnya saat
menerima kunjungan Kepala Badan POM Penny K Lukito di kantor Kementerian
PANRB, di Jakarta, Jumat (03/11).
ADS HERE !!!