Berbagai
cerita unik mewarnai Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) 2017. Salah kostum hingga tidak memakai sepatu
pantofel masih saja terjadi Di beberapa lokasi tes akibat peserta
kurang cermat dalam membaca pengumuman. Beruntung, panitia setempat
sudah mengantisipasinya, dan meminjamkannya.
Sebenarnya,
jauh-jauh hari pihak Pensel sudah mengumumkan ketentuan pelaksanaan
tes. Antara lain, peserta wajib memakai kemeja putih tanpa corak,
celana atau rok bahan berwarna hitam, juga sepatu pantofel. Untuk yang
menggunakan hijab, diwajibkan memakai hijab berwarna hitam polos.
Namun,
Tim Monitoring SKD dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Birokrasi Reformasi (PANRB) yang diterjunkan dalam pekan terakhir
Oktober ini masih menemukan beberapa peserta yang salahan kostum.
Aulia
Ambarwati, salah satu tim monitoring menemukan kesalahan kostum di
lokasi tes UPT Kanreg BKN Semarang, Kamis (26/10). Peserta itu bernama
Eko Fery yang mengikuti SKD CPNS di Kementerian Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi. Saat hendak mengikuti SKD, Eko mengenakan kemeja
berwarna abu-abu bergaris.
Beruntung,
ia dipinjami kemeja putih oleh panitia, sehingga Eko pun bisa tersenyum
sumringah. “Alhamdulilah dipinjami baju oleh panitia,” kata Eko kepada
Tim Monitoring SKD dari Kementerian PANRB yang tengah memantau di
lokasi.
Eko
mengaku, sebelumnya ia tidak tahu bahwa peserta diwajibkan mengenakan
kemeja putih. Eko juga tidak menyadari bahwa hal itu sudah tertera di
pengumuman seleksi, dan baru membaca ketentuan saat berada di lokasi
tes. “Ada ternyata, tapi saya nggak baca. Baru saya baca ini tadi,
ternyata ada ketentuan pakaian,” ujarnya setengah menyesal.
Selain
Eko, di lokasi yang sama juga ada peserta perempuan yang tidak
mengenakan kemeja putih dan hijab hitam. Perempuan itu terlihat
mengenakan pakaian hitam lengan panjang dan hijab berwarna coklat.
Akhirnya, peserta wanita itu pun juga dipinjami kemeja putih dan hijab
hitam oleh panitia. Perempuan yang mendaftar untuk Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan memakai pakaian batik.
Dari
Palembang, Jumat (27/10), Tim Monitoring SKD dari Kementerian PANRB Rois
Solihin melaporkan ada seorang peserta yang tidak mengenakan kemeja
putih. Perempuan yang mendaftar untuk Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan memakai pakaian batik. Ia pun disarankan untuk mencari kemeja
putih. “Ada salah seorang yang tidak memakai baju putih, saya
perintahkan untuk mencari baju putih selagi masih ada waktu. Yang
bersangkutan cepat segera mencari baju,” tuturnya.
Kasus
salah kostum dan dan tidak memakai sepatu pantofel, sebenarnya sudah
beberapa kali terjadi dalam pelaksanaan SKD di berbagai daerah. Tapi
entah kenapa, kasus serupa masih terjadi di tempat lain. Semestinya,
kejadian seperti ini bsa menjadi pelajaran bagi peserta yang akan
mengikuti tes SKD. Apalagi nantinya yang sudah lolos SKD kemudian
mengikuti SKB agar lebih teliti membaca peraturan yang ditetapkan oleh
instansi terkait. Tidak teliti saat membaca pengumuman atau kesalahan
teknis bisa merugikan diri sendiri.
ADS HERE !!!